mau sampai kapan jadi karyawan, tapi buat pengusaha jangan sombong juga ya
mau sampai kapan jadi karyawan?
kapan kamu memulai usaha mu?
Berbicara membanding-bandingkan karyawan dan juga pengusaha, sudah jelas jika karyawan akan kalah telak oleh pengusaha. meskipun begitu, seorang pengusaha tidak bisa berbesar kepala dalam mengagungkan usaha yang sedang dijalankan nya. Karena setiap usaha memiliki potensi untuk gulung tikar. Begitupun dengan karyawan yang tidak bisa mentertawakan pengusaha di kala pengusaha itu gulung tikar, karena ancaman PHK bisa saja membayangi para karyawan setiap hari nya.
Menjadi karyawan hidup nya sudah pasti teratur. Pemasukan atau gajih yang sudah dihitung dan di sistemkan pembayaran nya baik itu per jam, per hari ataupun perbulan. Jam kerja yang sudah diatur dan diawasi oleh pemerintah kalo pun ada lebih, biasanya sering dimasukan pada agenda jam lembur. Seorang cashier tidak perlu mengerjakan pekerjaan orang bagian gudang, begitupun dengan orang bagian gudang tidak perlu mengerjakan pekerjaan cashier. pekerjaan seorang karyawan sudah diatur sedemikian rupa, cukup hanya untuk berkonsentrasi pada post nya masing-masing. Begitupun Ketika sakit, hamil, cuti sampai kecelakaan biasanya perusahaan memberikan biaya tertentu kepada karyawan nya, agar mereka bisa bekerja lebih fokus lagi.
Pemasukan seorang pengusaha bisa dibilang unik, karena fluktuatif bisa naik, bisa turun, bisa flat, bisa meningkat tajam atau menurun drastis. jam kerja seorang pengusaha tidak terbatas waktu, bisa hanya 5 jam, 9 jam, 12 jam, 24 jam atau absen berhari-hari pun tidak menjadi masalah, selama perusahaan nya dalam kondisi yang baik-baik saja. Memahami segala bidang, adalah hal wajib yang harus dimiliki oleh seorang pengusaha, jika sebalik nya mungkin si pengusaha malah akan di dikte atau bisa kena kibul oleh karyawan nya sendiri. Andai kata terjadi gulung tikar maka si pengusaha tidak akan mendapatkan uang PHK sebagaimana seorang karyawan, yang terjadi justru mereka harus menelan pil pahit tersebut sendirian.
Meskipun kehidupan seorang karyawan sudah menjadi tanggungan dari perusahaan tempat dimana mereka bekerja, namun seperti yang kita ketahui dalam kemajuan zaman yang pesat ini, tidak akan ada yang tidak mungkin. Sebagai salah satu contoh, Dulu pekerjaan tukang pos bisa dibilang sebagai pekerjaan yang bisa dibanggakan, dengan gajih yang bagus dan pekerjaan yang bagus juga. namun seiring dengan kemajuan tekhnologi, pekerjaan tukang pos posisi nya telah tergantikan oleh perangkat telfon, handphone dan social media.
Lain hal nya dengan menjadi pengusaha yang segala hal nya harus bisa dirangkai secantik mungkin. Contoh nya ketika Sony dan beberapa pesaing lain nya berlomba mengeluarkan kamera digital yang canggih ekonomis dan tidak ribet. justru yang dilakukan Kodak malah mengembangkan kamera film yang sudah ketinggalan zaman, ribet dan tidak ekonomis. Seperti pada salah satu kasus yang terjadi, Kodak malahmengeluarkan produk bernama Advantix, yang menawarkan kelebihan untuk menyimpan foto yang akan dicetak dan foto yang telah dipilih tersebut akan tersimpan dalam kamera, “sepertinya masih terdengar seperti kamera digital ya?”. berdasarkan uraian diatas, bisa kita deskripsikan jika kekalahan Kodak, bukan karena kamera digital namun karena mereka ingin mengalahkan kamera digital dengan barang yang sudah usang dan sulit diterima lagi oleh masyarakat.
Baik pengusaha ataupun karyawan satu sama lain memiliki beban dan juga kelebihan nya masing-masing. Yang harus kita pentingkan bukanlah membicarakan kedua hal tersebut, namun bagaimana satu sama lain nya saling melengkapi kelebihan dan kekurangan nya masing-masing. Karena seorang pengusaha akan selalu kelelahan jika hanya bekerja sendirian, begitupun dengan karyawan, yang akan selalu merasa bodoh jika bekerja dengan pengusaha yang salah.
Tukang Kemasan, merupakan distributor kemasan berbahan plastik asal kota Bandung yang menyuplai Botol plastik food grade ataupun HDPE, kemasan untuk produk kosmetik, toples plastik dan botol kemasan untuk produk kimia.
Komentar
Posting Komentar